Saat ini terdapat lebih dari 1,5 juta orang yang sudah mengidap
virus HIV (virus penyebab AIDS). Kalau kita amati lagi ternyata
tidak ada satupun pembatas budaya, agama ataupun geografis yang
berhasil menutup masuknya perkembangan wabah ini pada suatu daerah.
Salah satu hal yang membuat sulit untuk menghambat lajunya
penyebaran HIV ini adalah karena kurangnya informasi. Sehingga
banyak yang tidak tahu bahwa walaupun AIDS berbahaya, kita masih
bisa mencegahnya.
Jadi prinsipnya:
Semakin banyak kita tahu tentang AIDS, semakin besar kesempatan
untuk mencegahnya!
Kita harap Anda juga dapat bekerja sama untuk mencegah AIDS di
lingkungan kita. Gampang, kok! Dengan pengetahuan yang lengkap,
siapa saja dapat mencegah AIDS untuk dirinya sendiri juga sekaligus
membantu untuk pencegahan AIDS di kota tercinta ini.
Oke-deh.... informasi dasar AIDS bisa kamu baca dari tulisan berikut.
AIDS adalah penyakit yang mematikan. AIDS adalah singkatan
dari "Acquired Immune Deficiency Syndrome," artinya "kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan karena menurunnya sistem kekebalan tubuh."
AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus
ini dapat menular lewat tiga cairan tubuh pengidap HIV yaitu:
darah
cairan sperma
cairan vagina
Kalau ada salah satu saja dari 3 cairan di atas yang mengandung HIV
masuk ke dalam aliran darah kita, maka kita bisa ketularan HIV.
HIV dapat menyerang sistem kekebalan tubuh
Sesudah HIV masuk ke aliran darah, virus ini mulai menyerang dan
membunuh sel-sel T4 (salah satu jenis sel darah putih yang sangat
berperan pada sistem kekebalan tubuh untuk melumpuhkan bibit
penyakit).
HIV masuk sel T-4 dan memperbanyak diri, kemudian mencari dan
membunuh sel-sel T4 lain yang belum terinfeksi.
Setelah jumlah HIV menjadi demikian banyaknya akhirnya sistem
kekebalan tubuh tidak mampu melawan penyakit-penyakit lain yang
masuk.
Pengidap HIV tidak dapat dibedakan dengan seorang yang belum
terinfeksi. Dalam waktu 2 - 10 tahun sesudah terinfeksi HIV, sangat
mungkin gejala- gejala yang terkait dengan AIDS tidak akan terlihat
sama sekali.
Berarti seorang pengidap HIV dapat tetap merasa dan kelihatan sehat
dalam waktu yang panjang.
Akan tetapi orang tersebut sudah dapat menularkan HIV kepada orang
lain. Karena itu kita harus berhati-hati jika melakukan suatu
perilaku yang beresiko untuk penularan HIV.
Infeksi oportunistik
Pada saat sistem kekebalan tubuh pengidap HIV sudah sangat rendah,
beberapa penyakit yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang yang
sehat, akan mengambil "kesempatan" masuk ke dalam tubuh. Misalnya,
sejenis radang paru-paru, kanker kulit, TBC atau gangguan pada sel-
sel otak. Penyakit- penyakit ini akhirnya dapat menyebabkan kematian
bagi penderitanya.Tetapi karena tidak ada gejala yang spesifik,
hanya seorang dokter ahli yang dapat mendiagnosa AIDS.
HIV tidak mudah menular
Banyak orang yang mengira HIV mudah ditularkan. Padahal cairan yang
dapat menularkan hanya terdapat pada darah, cairan vagina dan cairan
sperma pengidap HIV. Maka hanya beberapa kegiatan tertentu saja yang
memungkinan cairan tersebut masuk ke tubuh kita.
Kegiatan yang dapat menularkan HIV:
1. Hubungan seks dengan seorang yang mengidap HIV. Data menunjukkan
bahwa 80% kasus HIV/AIDS yang ada di Indonesia ditularkan meialui
hubungan seks.
2. Menggunakan jarum suntik yang sudah tercemar HIV tanpa
disterilkan terlebih dahulu. Bisa juga alat tajam lain seperti jarum
tato atau jarum tindik.
3. Melakukan transfusi darah yang sudah mengandung HIV.
4. Dari ibu yang mengidap HIV pada bayi di kandungannya. Kemungkinan
penularan meialui cara ini adalah 30%. jadi tidak semua bayi yang
dilahirkan dari ibu HIV+ akan terinfeksi
Berarti semua orang dapat tertular HIV jika melakukan kegiatan
beresiko.
AIDS tidak menular melalui:
penggunaan peralatan makan bersama (piring, sendok, garpu, gelas,
dll)
penggunaan pakaian bergantian (baju, celana, handuk, dll)
kolam renang
WC, kamar mandi umum
gigitan nyamuk
ludah, keringat, aira mata, air kencing
ciuman, pelukan
Pencegahan AIDS
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk pencegahan penularan
HIV/AIDS. Langkah pertama adalah mempelajari dan mengetahui fakta
tentang AIDS yang benar. Semakin banyak yang Anda ketahui tentang
AIDS, semakin kecil resiko Anda untuk ketularan. Yang terpenting
adalah melakukan perilaku bertanggungjawab
Pencegahan AIDS melalui SEKS:
Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
Untuk yang sudah aktif secara seksual, Anda dapat mengurangi resiko
dengan:
hanya melakukan hubungan seks dengan mitra tunggal
menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks
mengobati penyakit kelamin jika ada
Perlu dipertimbangkan apakah perilaku kita telah sesuai dengan norma
agama dan norma masyarakat yang ada.
Pencegahan AIDS melalui DARAH:
Hanya menerima tranfusi darah yang bebas HIV. Dalam situasi darurat,
memilih donor darah yang sudah Anda kenal dan mempunyai resiko HIV
yang cukup rendah.
Pastikan bahwa jarum yang akan kamu pakai sudah steril:
gunakaniah jarum suntik yang baru, atau,
lakukan sterilisasi dengan membersihkan jarum menggunakan alkohol
atau pemutih.
Untuk perempuan yang mengidap HIV, sebaiknya mempertimbangkan resiko
HIV pada bayi sebelum hamil.
Anda juga harus peduli terhadap PMS(Penyakit Menular Seksual),
karena jika kita mempunyai PMS, resiko tertular HIV akan semakin
tinggi.
PMS adalah berbagai macam penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seks. Selain AIDS ada berbagai macam PMS, misalnya: kencing nanah
(GO), sipilis, klamidia, herpes, dll.
Sebagian PMS dapat terlihat gejaianya, sebagian lagi tidak. Gejala
tersebut dapat hilang tanpa diobati, tetapi bukan berarti
penyakitnya sudah sembuh. Dengan pengobatan yang benar, sebagian
besar PMS dapat diobati secara tuntas.
PMS dapat dicegah dengan cara yang sama dengan pencegahan AIDS.
PMS tidak dapat dicegah dengan:
mencuci alat kelamin sesudah hubungan seks
minum jamu tradisional
suntikan antibiotik
Selain menaikkan resiko tertular HIV, jika PMS tidak segera diobati
dapat menimbulkan berbagai akibat misalnya: kebutaan, kanker,
artitis (lemah tulang), cacat, kemandulan, lumpuh, penyakit jantung,
dan kerusakan otak.PMS juga dapat menular ke bayi di dalam kandungan.