Manfaat KUNYIT yang Mengagumkan
Kurkuma (Kunyit)
Kurkuma adalah semacam jamu yang dibuat dari tanaman Curcuma domestica atau Curcuma longa, dari familia (jenis) Zingiberaceae. Jenis lain dalam familia ini termasuk Curcuma xanthorrhizae, yang lebih dikenal sebagai temu lawak, Curcuma heyneana atau temu giring, dan Curcuma aeruginosarhizome, dan biasanya bagian ini yang dipakai untuk membuat jamu. atau temu hitam. Semuanya mempunyai macam akar yang disebut sebagai rimpang (rhizome), dan biasanya bagian ini yang dipakai untuk membuat jamu.
Temu giring dan temu hitam paling sering dipakai untuk pengobatan cacingan. Kurkuma dan temu lawak lebih sering dipakai oleh Odha, dan adalah kandungan dalam kapsul Hepasil, yang dipasarkan oleh Kalbe Farma sebagai 'hepaprotektor'.
Kurkuma lebih dikenal dalam dapur sebagai kunyit. Kunyit adalah bumbu makan kari, sering juga disebut sebagai turmeric.
Apakah kegunaan kurkuma?
Kandungan aktif kunyit adalah senyawa kimia yang disebut sebagai curcuminoid. Curcuminoid dalam kunyit adalah curcumin (75 persen), demethoxycurcumin (15-20 pesen) dan bisdemethoxycurcumin (kurang lebih 3 persen). Dalam penelitian, curcuminoid ditemukan mempunyai sifat antioksidan dan antiradang. Pada awal 1990-an, para peneliti juga menemukan bawah curcumin bertindak anti-HIV dalam tabung percobaan.
Namun dua uji coba klinis pada manusia mengambil kesimpulan yang berlawan. Satu, yang dilakukan di Los Angeles pada 1994 mengamati penurunan pada viral load di antara orang yang memakai kurkuma. Namun sebuah uji coba klinis lain yang dilakukan di AS pada 1996 tidak menemukan bukti bahwa kurkuma dengan takaran tinggi atau rendah berhasil mengurangi viral load atau meningkatkan jumlah sel CD4.
Tampaknya juga, kurkuma dapat melindungi hati dari beberapa senyawa beracun.
Mengapa Odha memakai kurkuma?
Selain anggapan bahwa kurkuma dapat membantu tubuh anda melawan dengan HIV, sifat antiracun pada hati mungkin dapat membantu Odha. Jamu ini dipakai oleh praktisi pengobatan alternatif di Indonesia antara lain untuk mengobati penyakit kuning. Beberapa obat yang dipakai untuk melawan HIV dapat merusak hati. Orang yang terinfeksi hepatitis B atau C (HBV dan HCV) lebih mungkin mengalami masalah hati waktu memakai obat antiretroviral (ARV). Diharapkan kurkuma dapat membantu mencegah kerusakan pada hati.
Bagaimana kurkuma dipakai?
Empu rimpang kunyit dicampur dengan bahan rempah lain kemudian direbus, lalu airnya dipakai sebagai obat minum. Atau kunyit dapat diparut dan ditambah air minum, diperas lalu diminum dua kali sehari.
Kurkuma dapat dibeli sebagai jamu sari kunyit dengan 90-95 persen curcumin, yang dipakai dengan takaran 250-500mg tiga kali sehari.
Apakah efek samping kurkuma?
Bila dipakai dengan takaran yang diusulkan, kurkuma dianggap aman. Beberapa ahli menganjurkan agar kurkuma tidak dipakai dengan takaran tinggi oleh perempuan hamil, karena dapat menimbulkan masalah rahim. Orang dengan batu empedu atau hambatan pada saluran empedu sebaiknya bicara dengan dokter sebelum memakai kurkuma.
Apakah kurkuma berinteraksi dengan obat lain?
Tidak tercatat interaksi antara kurkuma dengan ARV atau obat lain. Namun sebaiknya yakinkan dokter mengetahui bila anda memakai kurkuma.
Apakah kurkuma memberi manfaat pada Odha?
Penelitian yang lebih teliti mengenai data berhubungan dengan kurkuma memberi kesan bahwa, walaupun jamu ini mungkin mempunyai tidakan anti-HIV, penggunaannya dengan takaran tinggi (jauh lebih tinggi daripada dipakai sebagai bumbu makan) mungkin tidak layak untuk Odha karena beberapa alasan.
Pertama, kurkuma tampaknya menekankan jenis sitokin yang dipakai oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan HIV dan banyak infeksi oportunistik. Sebaliknya, jamu ini tampaknya merangsang pembuatan jenis sitokin lain yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Kedua, kurkuma dapat menghambat pertumbuhan sel-B dan sel-T. Pada Odha, sel CD4 dan CD8 (jenis sel-T) tampaknya mati lebih cepat daripada normal. Jadi senyawa yang menghambat tubuhnya sel tersebut dapat mempercepat kehancuran sistem kekebalan tubuh oleh HIV.
Kesimpulan
Kunyit mengandung beberapa jenis curcumin yang sudah lama dipakai sebagai jamu untuk mengobati berbagai penyakit. Jamu ini dipakai beribu tahun, dan belum dialami efek samping yang berat atau interaksi yang gawat.
Walaupun ada bukti bahwa curcumin mempunyai tindakan anti-HIV dalam tabung percobaan, hal ini belum dibukti dengan uji coba klinis pada manusia. Namun hanya sedikit uji coba itu dilakukan, dan oleh karena itu dan kenyataan bahwa jamu ini aman dan murah, tidak ada kesalahan bila Odha ingin coba sendiri, asal harapannya tidak terlalu tinggi.
Beberapa praktisi menganggap bahwa kurkuma dapat mengurangi kerusakan pada hati yang diakibatkan oleh beberapa jenis racun termasuk obat antiretroviral.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda